Aku sebenarnya bingung mau mempergunakan HUT Kemerdekaan RI atau HUT Proklamasi Kemerdekaan RI. Akhirnya, setelah kutimbangrenungkan akhirnya kupilih saja HUT Proklamasi Kemerdekaan RI. Artinya, setiap tahun kita hanya merayakan ulang tahun proklamasi, bukan merayakan kemerdekaannya!
Mungkin ada yang merasa kita sudah merdeka. Yah, kita memang sudah merdeka dari penjajahan asing seperti Belanda dan Jepang. Akan tetapi, apakah kita benar-benar sudah merdeka? Silakan dipikirrenunganalisa sendiri karena aku tidak mau memaksanyeragamkan apa yang aku rasakan kepada semua orang. Saat ini bukan lagi saatnya untuk membuat sistem pemerintahan jawa dijadikan rujukan untuk seluruh wilayah RI. Atau memaksa setiap etnis untuk menjadikan nasi sebagai makanan pokoknya. Saat ini waktunya untuk memberi tempat kepada keanekaragaman kalau kita ingin bangsa ini bersatu karena kesamaan cita-cita, bukan cita-cita yang dipaksasamakan.
Aku merasa bangsa ini belum merdeka dari feodalisme. Bangsa ini belum merdeka dari penjajahan priyayi (baca: elit). Sebanyak 220 juta jiwa warga negara RI dikendalikan oleh tak lebih dari 20% priyayi yang tergabung dalam kantung kekuasaaan. Mereka itu bisa saja pejabat, legislator, pengusaha. Bisa siapa saja. Yang jelas, mereka hanya berkutat pada tujuan untuk keuntungan mereka sendiri: kekuasaan, keleluasaaan berbisnis, atau sekedar amplop berisi lembaran uang atau cek.
Kalau teringat masa kecil dulu, peringatan 17-an adalah sesuatu yang dinanti-nantikan; sama seperti Lebaran. Kesadaranku saat ini tidak dapat mencerna mengapa dulu aku begitu semangat untuk memperingati 17-an. Mungkin karena jiwa anak-anak yang suka dengan kemeriahan permainan, perlombaan, pertandingan, karnaval dan pentas seni yang selalu diadakan, padahal pikiran belum bisa membaca tentang makna kemerdekaan sesungguhnya.
Benarkah bangsa ini sudah merdeka? Silakan jawab sendiri. Benarkah Pancasila merupakan ideologi, falsafah dan pandangan hidup bangsa? Benarkah NKRI merupakan cita-cita bersama? Jawaban YA atas semua itu mungkin merupakan jawaban elit. Jawaban elit. Karena tidak pernah ada referendum mengenai Pancasila dan NKRI.
Sebagai penutup, aku akan informasikan kado terbesar untuk peringatan HUT Proklamasi Kemerdekaan RI: BERSATUNYA STATUS QUO WARISAN ORDE BARU: PDI-P, PPP dan GOLKAR. Semoga kerukunan ketiga partai warisan ORBA itu dapat melanggengkan penjajahan elit terhadap rakyat. Amin.