Jumat, 14 November 2008

dampAk pManasan gLobal

HOT ISSUES
Dampak Pemanasan Global Makin Dashyat

Entah sindiran atau tidak, Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe juga menyuarakan cara pengurangan pemanasan global dalam pertemuannya dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. PM Abe malah akan berbicara langsung soal isu ini, dan juga menawarkan bantuan serta pendanaan.
PM Abe pun sudah meluncurkan "Cool Earth 50" dengan misi mengurangi emisi gas hingga setengah pada 2050 dari total emisi gas yang ada sekarang.

Indonesia bukanlah negara yang paling parah soal emisi gas, namun termasuk nomor tiga penghasil polusi dari pembakaran hutan atau lahan pertanian. Maka tidak heran jika PM Abe membicarakan hal itu dengan Presiden Yudhoyono.
Lepas dari itu, dampak pemanasan global memang sangat dahsyat. Kini misalnya Topan Dean sudah menghantam Kepulauan Karibia. Topan Sepat menerjang Filipina, lalu ke Taiwan dan kemudian China.
Sebelumnya, angin muson selama 10 hari membanjiri Nepal, India dan Bangladesh. Dan juga ada Topan Usagi yang menghantam Kepulauan Okinawa menuju Jepang utara.

Di Eropa ada gelombang panas, juga banjir di Inggris. Demikian pula di Afrika, berbagai negara dihajar banjir besar, demikian pula di Amerika Serikat.

Dalam lima tahun terakhir, frekuensi pemberitaan dunia soal dampak dari bencana alam akibat cuaca yang sangat ganas terus meningkat frekuensinya.

Indonesia pun tidak lepas dari hajaran bencana alam tersebut meski tidak separah China, dan Asia Selatan.